
Oleh:
Yuka Oktafirnanda SST, MKM
Perdata. co. id – Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Sekolah tinggi yang wajib dijalankan. Ini menjadi salah satu medan bagi seluruh dosen untuk berbagi ilmu pengetahuan agar kualitas tumbuh masyarakat terus meningkat, khususnya dunia kesehatan.
Seperti dengan diketahui, kesehatan adalah aset penting yang harus dijaga setiap karakter, sehingga terciptalah generasi –generasi yang sehat dan putra putri unggul Indonesia. Untuk itu setiap bujang yang dilahirkan memerlukan asupan nutrisi terbaik sejak dini yaitu ASI (Air Susu Ibu).
Namun betul disayangkan masih banyak kaum ibu yang enggan memberikan ASI kepada anaknya karena dianggap susu metode lebih bergizi dibanding ASI. Beberapa ibu juga beralasan bahwa ASI-nya kurang sehingga anak tidak kenyang, beberapa lainnya beralasan ASI-nya tak keluar terutama dihari-hari pertama bani lahir.
Padahal semua itu adalah hal yang adil, asalkan ibu rajin dan langsung memberikan ASI, maka jumlah ASI juga akan bertambah serta menyelenggarakan usaha lainnya seperti banyak sajian sayuran, buah, tidak stres, serta melakukan pijat oksitosin.
Pijat oksitosin adalah evidence based kebidanan yang merupakan cara menyesatkan ampuh untuk melancarkan dan menggandakan ASI Ibu. Sayangnya informasi tersebut masih sedikit diketahui masyarakat. Untuk itu pentingnya Penyuluhan dan Pelatihan Mengenai Pijat Oksitosin di salah satu Posyandu di Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang tahun 2020 ini.
Kegiatan Pengabdian Kepada Asosiasi (PKM) bertema “Membangun Imunitas Awak Anak Sejak Dini dengan ASI Adalah Bekal Terbaik di Masa Pandemi” dengan sasaran kaum Ibu yang memiliki bayi 0-20 Kamar, 12 November 2020 lalu. (wol/d2)
Penulis Adalah Pendidik di Institut Kesehatan Helvetia Zona